Apa peran pemimpin bisnis dalam menciptakan tempat kerja yang sehat secara mental?
Kesejahteraan, dan kesehatan mental tenaga kerja, belum pernah menjadi topik pembicaraan, dengan pandemi Covid-19 membawa kesehatan mental ke garis depan percakapan karyawan/majikan.
Dengan kembalinya ke kantor, bagi banyak orang, yang sedang naik daun, kami memiliki kesempatan baru untuk belajar dari periode unik dalam sejarah ini dan menanamkan cara kerja baru ke dalam budaya dan etos kami sebagai pemimpin.
Lebih dari 10 tahun yang lalu saya menyaksikan secara langsung dampak penyakit mental yang menghancurkan pada individu dan keluarga mereka, dan bagaimana hal itu dilanggengkan ketika majikan dan pemimpinnya memiliki sikap yang buruk terhadap kesehatan mental. Ketenagakerjaan lebih dari sekadar saldo bank yang sehat di akhir bulan. Itu adalah tujuan, rutinitas, tempat bersosialisasi, berprestasi, dan dihargai. Ketika kesehatan mental tidak diperhatikan, sama seperti kita menjaga kesehatan fisik, dampaknya bisa bertahan lama.
Jadi apa yang bisa dilakukan oleh seorang pemimpin bisnis?
Tidak bisa lebih sederhana, Pimpin dari atas ke bawah.
Menurut ONS, pada tahun 2017 Manajer, Direksi, dan Pejabat Senior dilaporkan memiliki tingkat gangguan jiwa paling rendah dibandingkan profesi lainnya. Ini adalah statistik yang sangat miring, dan pada kenyataannya, tekanan tinggi dan tingkat stres yang terkait dengan posisi senior setara, jika tidak, dipertinggi oleh faktor risiko yang terkait dengan penyakit mental dalam kelompok ini. Namun masih ada stigma seputar Kesehatan Mental yang mencegah individu dalam peran senior untuk menyatakan atau mencari dukungan.
Jadi, betapa hebatnya seorang pemimpin senior untuk secara terbuka mendiskusikan topik Kesehatan Mental dengan timnya, dan mengomunikasikannya dengan bangga?
Ini tidak berarti secara terbuka memamerkan jiwa Anda dengan orang lain, tetapi dengan muncul untuk percakapan yang sulit itu, tanggap terhadap orang lain, dan mengenali saat Anda tidak menembak di semua silinder.
Ketika kita menumbuhkan budaya di mana orang dapat berbicara secara terbuka tentang topik yang sulit, itu adalah sinyal nyata bagi orang lain di dalam organisasi itu, tim itu atau individu itu bahwa selain tempat kerja menjadi tempat di mana kita menampilkan diri kita yang terbaik, itu juga tempat kepercayaan di mana staf dapat membawa, seringkali, percakapan mereka yang paling sulit.
Pada akhirnya, membangun kepercayaan, dan melakukannya dengan benar untuk karyawan Anda, akan berdampak besar pada produktivitas dan inovasi, dan pada akhirnya keuntungan. Karena ketika orang merasakan loyalitas terhadap organisasi dan rasa memiliki, manfaat organisasi sangat besar.
Direkomendasikan untukmu

‘Cocok Seperti?’ kampanye membantu pekerja lepas pantai mengatasi kesepian dan isolasi
Post a Comment for "Apa peran pemimpin bisnis dalam menciptakan tempat kerja yang sehat secara mental?"